[PUISI] Tak seperti Biasa 

Entah bagaimana lagi 

Sudah lama aku menunggu: di selasar
masih tampak ujung matamu. 

Tak seperti biasa
aku menggenggam tangan
dan tangan digenggam oleh aku.

Tak seperti biasa 
aku menggenggam harap
dan terlepas dari tanganku.

Masihkah tersisa:
sekuntum mawar
dengan aroma tubuhmu?

Tak seperti biasa
aku tidak yakin 
dan menangis sejadi-jadinya. 

Baca Juga: [PUISI] Tiada Lagi Jalan Setapak

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Matthew Suharsono Photo Verified Writer Matthew Suharsono

We're lost in the rain, so let's run away.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya