[PUISI] Tak seperti Biasa
Entah bagaimana lagi
ilustrasi menggenggam mawar (pixabay.com/Pexels)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudah lama aku menunggu: di selasar
masih tampak ujung matamu.
Tak seperti biasa
aku menggenggam tangan
dan tangan digenggam oleh aku.
Tak seperti biasa
aku menggenggam harap
dan terlepas dari tanganku.
Masihkah tersisa:
sekuntum mawar
dengan aroma tubuhmu?
Tak seperti biasa
aku tidak yakin
dan menangis sejadi-jadinya.
Baca Juga: [PUISI] Tiada Lagi Jalan Setapak
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Editorial Team
Show All