[PUISI] Terombang-ambing
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudah terlampau bingung untuk memilih
Bagaimana cara untuk menyikapi
Sementara ombak terus berlari bagai dikejar kobar api
Hingga petang mulai terbit di kanvas langit yang sepi
Aku terpatah-patah ingin berdiri
Dingin terasa sekujur tubuh bak ditusuk angin berduri
Tak ada siapa-siapa ke mana pun pandangan menelusuri
Aku masih terombang-ambing di sini
Menunggu seseorang hadir seratus tahun lagi
Baca Juga: [PUISI] Kamu seperti Mimpi
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.