[PUISI] Aku

Aku hanya persinggahanmu saja

Jejas-jejas itu kandas
Mungkin memori yang menggilas
Atau masa lalu bersedia melepas
Aku ragu, agaknya ia terhempas
Menjadi yang terbuang bak ampas
Jadi lukanya sembuh lekas

Besok hari akan begitu lelah
Pikiran mungkin terperah
Perasaan lebih terperangah
Caraku melupakanmu, sungguh aku jengah

Tudung-tudung itu menakuti
Jika ingin berlalu, cukup lewati
Karena banyak sekali yang hanya menepi
Sekadar menghilangkan sepi

Oh, bukan lagi
Seribu janji berujung elegi
Kau syairkan tiap pagi
Aku bahagia, ingin selalu berbagi

Namun ini sekadar tapak tilas
Pada memori yang begitu culas
Tentangku yang memohon memelas
Kala itu tidurku tak pernah pulas

Hingga di suatu pagi
Aku tersedu-sedu memintamu kembali
Untuk tetap di sisiku
Menyambung lagi manis legit itu
Namun kau menyalahkanku
Atas andil perasaanku yang begitu halu

Aku mengernyit
Seakan ruang bernapasku menyempit
Alih-alih menggamit, kau malah mengimpit
Kepalaku begitu rumit
Setelah kau pergi perlahan tanpa pamit

Hari-hari berikutnya berlalu
Kau masih tetap tak mau tahu
Tentangku yang mengemis barang sedikit cintamu

Hari-hari lainnya datang
Beda sekali tanpamu di sisiku, kubilang
Kupikir tak apa kau menghilang
Toh aku sudah sering terbuang
Pada harapan yang mengambang
Pada jiwa-jiwa yang hanya sambang

Hingga aku berdiri kokoh di sini
Menutup segala akses masuk hati ini
Bukannya apa atau bagaimana
Aku hanya benci terus menerus merana

Baca Juga: [PUISI] Aku dan Alunan Keluhan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya