[PUISI] Hina Dina

Kami makhluk ringkih yang tertatih

Telaga raga pekat jelaga
Menuhankan asa terhina dina
Kadung bersua pada pandemik
Langkah ini berpelan penuh ritmis

Di malam semu
Sang Ibu berlagu:
O, Anakku... Jemputlah berkahmu
Di pagi suci
Kala rasi bersembunyi:
O, makhluk ringkih... Takwalah pada Sang Aji
Di siang benderang
Manakala buana melanglang:
O, cendala... Tebaslah berang, peraslah sandang

Lalu riuh beriak-riak
Memohonkan uang
Menumbalkan anak

Lalu damai bersuam semai
Memejamkan netra
Menenteramkan suai

Maha Esa jikalau sudi
Sang Fana jikalau tak sudi
Panjatlah pada doa-doa mangkus
Rambahlah pada bakti-bakti terurus
Ridailah masa warsa penjunjung latif
Ampunilah nyawa raga penuh naif

Baca Juga: [PUISI] Malam Terakhir Bersamanya

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya