[PUISI] Bersama Dingin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malam tak menyisakan apa-apa selain sunyi
Tak terdengar satu suarapun, selain napas seorang diri
Aku masih berusaha menyelami dan memahami
Membaca semesta tempatku berdiri
Jam terus berputar
Proses pemahamanku belum juga kelar
Tubuhku kian kencang bergetar
Sebab temanku, dingin, semakin menjalar
Bersamanya aku masih terus menyusuri keheningan
Tugas, air mata, luka hati, sementara terlupakan
Bersamanya aku berusaha menemukan ketenangan
Mencapai titik tertinggi tanpa gangguan
Dingin masih setia menemani
Aku tak tahu mengapa ia enggan pergi
Mungkinkah dia diutus untuk menguji?
Atau dia datang untuk memaksaku terlelap dalam mimpi?
Juli 2021
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.