[PUISI] Melihat Pagi yang Berbeda

Begitu asing bagi individu yang sedang berupaya membaca

Hampir tak ada burung beterbangan di sini
Suara ayam juga nyaris tak pernah kudapati
Hanya terasa sunyi
Di balik ketergesa-gesaan para manusia saat pagi

Klakson menjadi musik yang tiap hari didengarkan
Persaingan dan saling sikut menjadi tontonan
Tak kulihat harapan
Tak kulihat pula senyum yang mengandung ketulusan

Di sini, aku melihat pagi yang berbeda
Pagi yang begitu asing bagi diri yang tengah sibuk membaca
Juga berupaya membuka mata
Lalu menghirup udara yang tak terasa seperti biasanya

Sayangnya, aku tak dapat lari dari semua itu
Takdir seolah menyuruhku
Membelenggu dalam batas waktu
Menerima meski yang tersaji adalah palsu

Sudahlah! Aku harus tetap lanjut berjalan
Mencoba melupakan rasa kantuk dan kelaparan
Di tengah badai panas yang tak tertahankan
Aku harus tetap berdiri agar tak terhapus peradaban

Juni 2022

Baca Juga: [PUISI] Kelahiran Puisi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mohammad Azharudin Photo Verified Writer Mohammad Azharudin

Anak muda biasa yang suka belajar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya