[PUISI] Menunggu Cahaya

Sebab kehadirannya sama berharga dengan asa

Aku terdiam sendiri

Menatap cermin kosong tanpa arti

Aku tenggelam dalam dunia mimpi

Begitu jauh hingga aku tak melihat mentari

 

Aku masih menunggu datangnya cahaya

Sambil melihat tangis dan tawa

Yang bergantian menghiasi semesta

Aku masih menunggunya

 

Sejauh apa perjalanan yang ia tempuh?

Mengapa ia tak kunjung berlabuh?

Mungkinkah ia telah terlena dengan sifat angkuh?

Atau, ia kesulitan menapaki baruh?

 

Meski aku tak mengerti

Aku akan tetap menunggunya, hingga habis hari

Berbekal akurasi

Aku tak akan beranjak dari sini

Juli 2021

Baca Juga: [PUISI] Ikrar Secangkir Kopi 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mohammad Azharudin Photo Verified Writer Mohammad Azharudin

Anak muda biasa yang suka belajar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya