[PUISI] Merindukan Hujan

Telah lama pergi dan ia tak kunjung kembali

Kapal perlahan berlayar

Membawa orang-orang yang kini mulai berdebar

Sebagian semangatnya begitu berkobar

Mereka hendak pulang, tak sabar

 

Kapal itu mulai hilang dari pandangan

Aku terdiam bersama pikiran yang acak-acakan

Mencari sebuah jaminan

Agar diriku bisa tetap di sini memandang lautan

 

Langit tak sedikit pun bergeming

Berhias burung-burung yang saling berdamping

Juga awan yang berjalan berkeliling

Langit masih saja tak bergeming

 

Awan kelabu hanya sekadar lewat

Mereka nampak saling berdebat

Curiga apakah ada yang berkhianat

Atau mungkin ada yang menabur tipu muslihat

 

Awan kelabu tak pernah menurunkan hujan

Mereka hanya terus berjalan

Melewati penduduk tanpa peduli apa yang mereka harapkan

Dan tak mau tahu dengan air mata yang berjatuhan

 

Pada hujan mereka merindu

Berharap ia tak bungkam membeku

Berharap ia berkenan mengerti dan tahu

Manusia kini banyak berebut dan beradu

 

Agustus 2021

Baca Juga: [PUISI] Melodi Rasa

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mohammad Azharudin Photo Verified Writer Mohammad Azharudin

Anak muda biasa yang suka belajar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya