[PUISI] Purnama Sempurna

Memesona, demi menjalankan fitrah-Nya

Jalanan tak begitu bising

Sempurnanya rembulan membuatnya tak dapat berpaling

Cahaya bintang-bintang nampak tak mampu bersaing

Mengganggu fokus orang-orang yang tengah berunding

 

Rembulan perlahan meninggi

Sinarnya begitu artistik menawan hati

Ia kini enggan tenggelam dalam mimpi

Karena malam memaksanya untuk bernyanyi

 

Sinar rembulan membuatnya terpaku

Pikiran dan nurani tak lagi beradu

Mereka sepakat sejenak mengakhiri seteru

Demi melihat purnama tanpa tabir kelabu

 

Ia mulai menarik napas tenang

Memejamkan mata, menyusuri bayang

Bertemu keindahan dalam hal yang terkenang

Senyumnya kini berkumandang

 

Malam itu terasa begitu mesra

Bintang terdiam tenang tertata

Sebagian jatuh entah kemana

Rembulan sedang berpihak pada mereka yang menikmati romansa

 

Ketika malam mulai mendekap sepi

Purnama kian leluasa menampakkan kesempurnaannya sendiri

Tidak! Bukan karena purnama terbuai arogansi

Purnama hanya menjalakan fitrah ilahi

Baca Juga: [PUISI] Berseteru

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mohammad Azharudin Photo Verified Writer Mohammad Azharudin

Anak muda biasa yang suka belajar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya