[PUISI] Sepinya Pagi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mentari telah beranjak cukup tinggi
Kamarku gelap tanpa ventilasi
Aku belum membuka mata untuk menyambut hari
Pun dengan cahaya yang telah pergi
Tak ada suara
Semua masih terdiam tanpa kata
Tak ada cerita
Semua masih sibuk di alam yang tak nyata
Sejenak aku berhenti berjalan
Berjumpa dengan keresahan
Disuguhi keraguan
Aku hanya menatap, tak ada pembicaraan
Pagi di metropolitan itu masih sepi
Mungkin orang-orang mencoba mengistirahatkan diri
Mengisi energi kembali
Untuk hari esok yang sebenarnya tak begitu dinanti
Pagi tak selamanya indah
Untuk diri yang kini jauh dari rumah
Pagi tak selamanya indah
Untuk tiap individu yang terpaksa sendiri melangkah
Aku mulai kembali mengais sisa harapan
Juga mendokumentasikan kisah dalam keabadian
Merangkai mimpi di setiap jalan
Mencoba untuk tak menjadi pribadi yang stagnan
Desember 2021
Baca Juga: [PUISI] Bidak Kehidupan
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.