[PUISI] Sepinya Pagi

Tak ada satu pun makhluk yang menyapa mentari

Mentari telah beranjak cukup tinggi
Kamarku gelap tanpa ventilasi
Aku belum membuka mata untuk menyambut hari
Pun dengan cahaya yang telah pergi

Tak ada suara
Semua masih terdiam tanpa kata
Tak ada cerita
Semua masih sibuk di alam yang tak nyata

Sejenak aku berhenti berjalan
Berjumpa dengan keresahan
Disuguhi keraguan
Aku hanya menatap, tak ada pembicaraan

Pagi di metropolitan itu masih sepi
Mungkin orang-orang mencoba mengistirahatkan diri
Mengisi energi kembali
Untuk hari esok yang sebenarnya tak begitu dinanti

Pagi tak selamanya indah
Untuk diri yang kini jauh dari rumah
Pagi tak selamanya indah
Untuk tiap individu yang terpaksa sendiri melangkah

Aku mulai kembali mengais sisa harapan
Juga mendokumentasikan kisah dalam keabadian
Merangkai mimpi di setiap jalan
Mencoba untuk tak menjadi pribadi yang stagnan

Desember 2021

Baca Juga: [PUISI] Bidak Kehidupan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mohammad Azharudin Photo Verified Writer Mohammad Azharudin

Anak muda biasa yang suka belajar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya