[PUISI] Tangis di Hari yang Cerah

Semesta diliputi kehilangan dan kesedihan #IDNTimesfiction

Mentari telah menyapa

Orang-orang bersiap untuk bekerja

Anak-anak bangun pagi agar tak terlambat upacara

Sungguh, sebuah hari yang begitu dinanti oleh mereka

 

Namun sayang, semua hanyalah bayangan

Mereka terpaksa harus tetap di rumah, berdiam

Bertemu kembali dengan kejenuhan

Melindungi diri dan keluarga dari intaian kematian

 

Satu per satu, kian banyak nyawa yang kembali

Kuburan semakin memenuhi bumi

Air mata bercucuran setiap hari

Kesedihan tak berhenti menyelimuti

 

Matahari selalu tersenyum ceria

Namun, tak begitu dengan semesta manusia

Mereka tak lagi diliputi bahagia

Mereka harus terus berjalan dengan ditemani derasnya air mata

Baca Juga: [PUISI] Berjalan di Atas Prosa

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mohammad Azharudin Photo Verified Writer Mohammad Azharudin

Anak muda biasa yang suka belajar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya