[PUISI] Tangis di Hari yang Cerah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mentari telah menyapa
Orang-orang bersiap untuk bekerja
Anak-anak bangun pagi agar tak terlambat upacara
Sungguh, sebuah hari yang begitu dinanti oleh mereka
Namun sayang, semua hanyalah bayangan
Mereka terpaksa harus tetap di rumah, berdiam
Bertemu kembali dengan kejenuhan
Melindungi diri dan keluarga dari intaian kematian
Satu per satu, kian banyak nyawa yang kembali
Kuburan semakin memenuhi bumi
Air mata bercucuran setiap hari
Kesedihan tak berhenti menyelimuti
Matahari selalu tersenyum ceria
Namun, tak begitu dengan semesta manusia
Mereka tak lagi diliputi bahagia
Mereka harus terus berjalan dengan ditemani derasnya air mata
Baca Juga: [PUISI] Berjalan di Atas Prosa
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.