[PUISI] Terlampau Layuh

Tak memiliki kuasa meski sedikit saja

Aku hanya bisa termenung dalam pekatnya malam
Menerka segala hal yang suram
Menyadari diri sebagai insan awam
Kini kucari setiap jawab dari salam

Satu per satu tanya mulai menghampiri
Menemaniku yang tengah diliputi sepi
Di bawah hujan yang tak kunjung pergi
Menetes tanpa henti, menenangkan nurani

Aku tak memiliki kuasa
Untuk dibanggakan pada seluruh penghuni semesta
Aku hanya punya berserah dalam seikat doa
Yang kulangitkan tiap selesai menghamba

Dunia kini telah benar-benar berubah
Tak ada hal yang tampak sempurna indah
Tapi banyak hal yang justru memaksaku lelah
Aku kemudian terbungkam dalam kalah

Keadilan tak lagi memesona
Ia telah penuh dengan noda
Hitam pekat membuat buta
Aku hanya menjadi saksi sebagai manusia tak berdaya

Cela yang melekat pada diri ini
Tak akan bisa sirna sebelum jiwaku beranjak pergi
Ia abadi
Menemaniku melihat keretakan negeri ini

Baca Juga: [PUISI] Kana

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mohammad Azharudin Photo Verified Writer Mohammad Azharudin

Anak muda biasa yang suka belajar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya