[PUISI] Ruang Sunyi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Suara-suara yang tak berhenti menggema
Berlomba mencari atensi dari setiap jiwa
Yang berlarian maupun yang tinggal dalam mimpi yang fana
Mereka terus berteriak memekakkan telinga
Masih sedikit yang berkenan mendengarkan
Hampir tak ada yang peduli dengan nurani yang mudah dipatahkan
Atau pikiran yang tengah mencari penjelasan
Beginilah memang yang disebut kehidupan
Egoisme melangit
Dalam setiap orasi, di setiap bait
Semesta benar-benar sempit
Dan masing-masing kita dipaksa bersengkelit
Aku yang tak sedetik pun mengerti
Berharap masih ada sisa ruang sunyi
Untuk mencari arti
Untuk berkontemplasi
Kapan semua ini akan berakhir?
Aku muak sudah dengan bau darah yang begitu anyir
Di mana kejernihan air?
Di mana kelembutan butiran pasir?
Tak bisakah cinta bertahan dalam semesta?
Memberi naungan pada setiap jiwa yang ingin tenang menutup mata
Tanpa amarah yang membabi buta
Jauh dari dengki yang membawa cela
Desember 2021
Baca Juga: [PUISI] Secarik Puisi di Kantong Celana
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.