[PUISI] Air yang Tak Akan Memadamkan Api
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Aku perhatikan burung mungil itu
Begitu mungil, begitu manis, juga gagah
Beberapa tetes air dibawanya di mulut
Lalu selesai terbang menempuh jarak yang tak dekat
Ia semburkan jauh-jauh dari api yang begitu besar
Besar sekali, hingga jika digunakan untuk menghancurkan istana
Tak ragu, istana itu akan hancur lebur
Dalam api itu, terdapat seorang manusia
Manusia yang baik, yang budiman, yang luhur
Terbakar dalam kobaran api besar, sangat besar
Dalam api itu terdapat jiwa seorang nabi, juga rasul
Jiwa yang begitu kuat, hingga api dahsyat itu tak akan sanggup membakarnya
Kuperhatikan kembali burung itu, terus saja mengais air
Dan seekor gagak datang menghampirinya
Si gagak juga berniat untuk menyembur
Namun bukan menyembur si api menggunakan air
Tapi menyembur si burung mungil dengan paruh lancipnya
Berbagai kicauan dilontarkan paruh lancip gagak
Si burung mungil tak hirau, ia punya pendirian kuat
Si gagak yang berparuh lancip menjadi heran
Apa gerangan yang membuat si mungil begitu ulet
Lalu dikatakanlah oleh si mungil
“Mungkin airku tak akan mampu menhapuskan api yang begitu dahsyat itu,
namun aku ingin membuktikan bahwa diriku berada pada pihak nabi,
bukan api.”
Surabaya, ketika para pemuda turun ke Jalan Pemuda
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.