[PUISI] Pada Suatu Terik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Aku memandangmu dari kejauhan
Dari tepi lapangan yang gersang
Sebab jarak cukup asing untuk kita rasakan
Angin berembus bersama debu
Membawa wangi tubuhmu yang menggebu
Kucuri semua yang berembus
Hingga tak ada yang bisa menciumnya
Kupandangi bibirmu yang redup
Yang berusaha menelan kata-kata
Agar tetap basah begitu kau ucap
Begitu tepat kau di hadapku
Kemudian…
Kita berhadapan bersentuh ujung kaki
Tak kutemukan wangi tubuhmu
Juga kata-kata dari mulutmu
Baca Juga: [PUISI] Menyaksikan Dapur
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.