[PUISI] Patah Arang 

Kau yang pasrah hampir menyerah 

Antusias tak lagi tersisa
Sedang duka memeluk dengan mesra
Seberkas tawa hampir sirna
Berganti deras air mata

Tumbang di penghujung senja
Kesenyapan adalah saksi buta
 Angin malam yang saling bercengkerama
Tentang menanggung duka lara

Hening tanpa upaya
Bersaing melawan putus asa
Patah arang di atas tanah berjaya
Melipur diri dengan sebaris doa

Baca Juga: [PUISI] Bangkit

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya