[PUISI] Setitik Syukur 

Rasa syukur yang menguatkan diri 

Terucap dari lidah yang kelu
Memeluk ekspektasi hampa
Jauh dari realita terpampang
Namun tetap mencoba berdiri tenang

Benar
Mungkin semesta sedang tidak berpihak
Atas langkah yang berat beranjak
Kadang jatuh tanpa ampun

Setitik syukur meluncur
Menyertai ambisi hancur lebur
Memang terdengar singkat
Tapi syukur membuatmu kuat

Baca Juga: [PUISI] Malam Biru

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya