[PUISI] Orang Ketiga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang wanita pernah berbicara kepadaku
Jiwanya sudah lama sakit, hatinya sudah tidak berbentuk lagi
Lelaki yang bertahun-tahun memujanya, kini menghunuskan duri tepat di jantung hatinya
Air matanya sudah lama kering, tapi ia masih tetap bertahan
Katanya, ini demi orang-orang yang ia sebut dengan keluarga
Ia tak pernah mau membalas, tak pernah mau mengungkitnya
Ia tetap berdiri disana, menjalankan tugas dan kewajibannya
Sudah hambar, tapi ia tetap di sana demi orang-orang yang ia sebut dengan keluarga
Aku pernah bertanya kepada wanita ini
Kenapa tidak mau mencari kebahagian yang lain
Daripada menelan obat pahit terus, mau sampai kapan?
Tapi ia menjawab dengan ringan, obat yang pahit adalah obat yang paling mujarab
Semuanya akan sembuh pada waktunya, ia hanya sedang menunggu gilirannya
Aku tahu, ini tidak mudah baginya
Tapi ia selalu tersenyum, walaupun matanya tidak menyiratkan kebahagian
Orang ketiga, kenapa kau mau terlibat dalam cinta segitiga
Apakah rasanya menyenangkan ...
Menjadi ombak yang membuat nakhoda terombang-ambing ?
Baca Juga: [PUISI] Robekan Kertas
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.