[PUISI] Kaca Jendela

Sebuah puisi.

Kaca JendelaToples merah muda, ungu, dan biru masih berjejer di atas meja

namun kosong: sudah lama tidak diisi keripik, biskuit, dan makaroni

camilan kesukaanmu

 

Di luar kaca jendela sana aku melihatmu makan dengan lahap

lauk lengkap: nasi, telur, dan kau tambahkan sedikit kecap

nak, sudah berapa pesanku yang terabaikan agar sesekali kau bisa memandangi hijau dalam piring makanmu

 

Bantal sofa sudah tertata rapi

Tidak lagi berantakan akibat ulahmu, tidur di sembarang tempat meski belum larut

Di luar kaca jendela sana aku melihatmu terlelap

Dengan jam tidur teratur: mata yang beradu dengan kelopaknya sendiri dibantu jarum jam yang berteriak sebentar lagi pagi
nak, semoga lelahmu berkah

 

Karpet sudah kulipat dan kuletakkan di sudut ruang

Sudah tidak jadi alas duduk kalian-kau dan perempuan yang pernah kau kenalkan padaku-menonton dvd film yang baru saja dibeli

 

Di luar kaca jendela sana aku melihatmu tersenyum

Pipimu memerah; geram, kau serahkan beberapa lembar potret kalian pada sampah

Rupanya dia khianat

Nak, ada hati yang lebih setia

Mendoakanmu

Mengharap kebaikan untukmu

Memberi cinta tanpa kau minta aku

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya