[PUISI] Kaca Jendela
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kaca JendelaToples merah muda, ungu, dan biru masih berjejer di atas meja
namun kosong: sudah lama tidak diisi keripik, biskuit, dan makaroni
camilan kesukaanmu
Di luar kaca jendela sana aku melihatmu makan dengan lahap
lauk lengkap: nasi, telur, dan kau tambahkan sedikit kecap
nak, sudah berapa pesanku yang terabaikan agar sesekali kau bisa memandangi hijau dalam piring makanmu
Bantal sofa sudah tertata rapi
Tidak lagi berantakan akibat ulahmu, tidur di sembarang tempat meski belum larut
Di luar kaca jendela sana aku melihatmu terlelap
Dengan jam tidur teratur: mata yang beradu dengan kelopaknya sendiri dibantu jarum jam yang berteriak sebentar lagi pagi
nak, semoga lelahmu berkah
Karpet sudah kulipat dan kuletakkan di sudut ruang
Sudah tidak jadi alas duduk kalian-kau dan perempuan yang pernah kau kenalkan padaku-menonton dvd film yang baru saja dibeli
Di luar kaca jendela sana aku melihatmu tersenyum
Pipimu memerah; geram, kau serahkan beberapa lembar potret kalian pada sampah
Rupanya dia khianat
Nak, ada hati yang lebih setia
Mendoakanmu
Mengharap kebaikan untukmu
Memberi cinta tanpa kau minta aku
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.