[PUISI] Dikepung Kerinduan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lihatlah kedua bola matanya
Tersimpan rasa rindu yang belum tersampaikan
Tubuhnya tak sebugar dulu saat awal memadu rasa padamu
Ada ribuan kata yang dipaksa bungkam untuk diutarakan
Tataplah kedua bola matanya yang mulai sayu
Rasakan kenangan saat malam hujan datang kau memeluk hangat tubuh mungilnya
Di sana ada rindu ingin memulai kembali bersamamu
Saling bercerita dan bersama melakukan pahit-manisnya perjalanan
Hari-hari ia lalui sendiri
Kau tak tampak berada di sisinya
Hanya ada kesunyian yang begitu hening
Janji palsumu menampar keras kenyataan kisah cintanya
Di sana ia duduk ringkih seorang diri sambil menyirup teh hangat
Senja ikut murung memahati batu-batu kerinduan
Kadang ia termenung dikepung oleh kerinduan
Ingatlah, ia tak akan pernah lupa manisnya melekat di sandaranmu
Baca Juga: [PUISI] Tak Bisa Aku Menulis Baris-Baris Puisi
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.