[PUISI] Menutup Pintu Hati
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perjalanan jadi terasa lebih menyesakkan
Saat kau datang memberi gula yang rasanya pahit
Membangunkan kembali bayangan hitam pekat yang terus memburu
Tidakkah kau sadar kehadiranmu menenggalamkanku ke dalam lautan kelam?
Dengan jumawa kau berlagak ingin menyapu batu-batu kesedihan
Mencoba menghilangkan pekatnya bayangan hitam yang kian menutup pintu hati
Tidakkah kau sadar kehadiranmu semakin membuatku terseret ombak lautan yang mengguncang jiwa?
Aku merenung jauh seperti kapal-kapal yang melintas jauh
Membayangkan dari kejauhan betapa perih luka yang akan kau goreskan kelak
Izinkan aku menutup pintu hati sementara
Aku tak ingin ada lagi tinta hitam yang menghiasi memori duka
Baca Juga: [PUISI] Petrichor Romansa
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.