[PUISI] Topeng

Betapa lugunya aku menerima topengmu kembali dalam hidupku

Kata-katamu mengalir deras bak menghanyutkan
Dua bola matamu berbicara
Menyimpan dendam yang belum tersampaikan
Kutahu bibirmu pahit bak rasa empedu
Senyummu meluluhlantakkan ketabahanku

Kau datang dengan api yang mengalir di hati
Tak sadar alam tak ingin hanya berdiam diri
Menyaksikan topengmu semakin lincah berlari-lari
Sudahilah sandiwara palsu ini
Sebelum alam mengutukmu dalam kesendirian lagi

Baca Juga: [PUISI] Menghuni Musim 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Nur Irdawana Nasution Photo Verified Writer Nur Irdawana Nasution

Instagram @Irda_nasution17 "Let's learn new things every day"

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya