[PUISI] Topeng
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kata-katamu mengalir deras bak menghanyutkan
Dua bola matamu berbicara
Menyimpan dendam yang belum tersampaikan
Kutahu bibirmu pahit bak rasa empedu
Senyummu meluluhlantakkan ketabahanku
Kau datang dengan api yang mengalir di hati
Tak sadar alam tak ingin hanya berdiam diri
Menyaksikan topengmu semakin lincah berlari-lari
Sudahilah sandiwara palsu ini
Sebelum alam mengutukmu dalam kesendirian lagi
Baca Juga: [PUISI] Menghuni Musim
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.