[PUISI] Getir Jiwaku Meronta

Pahitnya tetap terasa hingga keujung nadi

Meraba jemu dalam tanya
Mengusap ragu dalam risau
Hakikat apa yang terjelma
Pada pusara merah jiwa meronta

Petuah usang tak bisa seirama
Dengan kata duka yang kerap dicerca
Dia yang musafir mencari persinggahan
Dari lelahnya kaki berkelana

Menapaki bara yang membuat luka
Kian tergopoh ia melewati hari
Melintasi duri yang tak bertepi
Tak terlihat bayang yang telah lama tercekat

Apa boleh dikata lagi dari yang terbungkam
Apa boleh dirasa lagi dari yang terbuang
Pada akhirnya dia hanya mati
Meramu deru terkoyak-koyak rindu

Baca Juga: [PUISI] Dalam Bait Kenangan Pilu

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

It's Me, Sire Photo Verified Writer It's Me, Sire

A dusk chaser who loves to shout in the silence..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya