[PUISI] Getir Jiwaku Meronta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meraba jemu dalam tanya
Mengusap ragu dalam risau
Hakikat apa yang terjelma
Pada pusara merah jiwa meronta
Petuah usang tak bisa seirama
Dengan kata duka yang kerap dicerca
Dia yang musafir mencari persinggahan
Dari lelahnya kaki berkelana
Menapaki bara yang membuat luka
Kian tergopoh ia melewati hari
Melintasi duri yang tak bertepi
Tak terlihat bayang yang telah lama tercekat
Apa boleh dikata lagi dari yang terbungkam
Apa boleh dirasa lagi dari yang terbuang
Pada akhirnya dia hanya mati
Meramu deru terkoyak-koyak rindu
Baca Juga: [PUISI] Dalam Bait Kenangan Pilu
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.