[PUISI] Kucing pun Ikut Menari

Ketika tiada lagi rasa adil itu

Negeriku kini dilanda cinta yang menguji para pujangga
Di setiap sudutnya ada konflik yang berkanca
Tampil seakan merobek isi dada
Sebagian menari sebagian berdesak karena derita

Kepada siapa lagi mereka menitip harapan
Sebab pesohor dan pesihir bersatu di meja makan
Bukan merundingkan kedamaian, tapi ingin mematahkan keadilan
Bak kucing menari tanpa tahu ia telah kelaparan

Ekspektasi para penerus nyaris usang dan basi
Karena penikmat singgasana tak lagi memiliki intuisi
Bukan kurang pandai dan berisi
Tapi lebih memilih kursi dan sensasi

Entah sampai kapan negeri ini ditiduri oleh para pembenci
Yang merasa nyaman menabur bunga berduri
Tanpa peduli setiap sanak famili
Dalam berjuang menata hidup yang tak pasti

Tolitoli, 03 Maret 2022

Baca Juga: [PUISI] Puisi Tak Bersayap

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Nurkamal Photo Verified Writer Nurkamal

Salam Semangat, Instagram : @nurkamaljuly27

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya