[PUISI] Sama-sama Menunggu

Engkaulah isyarat rinduku

Hadirmu menjelaskanku akan keajaiban
Tak ada mimpi yang terhantar ke dalam tidurku
Lalu kau menarikku ke duniamu
Dunia nyata yang penuh gejolak ini
Hanya dengan sebuah isyarat
Isyarat rindu yang tersisi

Do'a telah menjadi simpulan dan saksi
Yang mengajakmu mendekat ke arahku
Memantapkan segala lekuk dan keluh yang menghantam
Membasahi tanpa bisa menahan di hati
Rinduku pun terbalas olehmu

Malam dan siang hanya selintas bayang
Sabar menjadi tumpuan kita bertahan
Hingga cinta dan waktu yang tiba
Menghapus segala keraguan melangkah

Kini aku dan kau sedang menunggu
Menatap sebuah titian indah
Untuk merajut rindu yang berjarak ini
Agar satu dalam naungan suci sebuah janji

 

Desa Buga, 26 September 2019

Diskusi pertama denganmu di rumah dinas SDN 2 BUGA

Baca Juga: [PUISI] Musim Hujan di Awal November

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Nurkamal Photo Verified Writer Nurkamal

Salam Semangat, Instagram : @nurkamaljuly27

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya