[PUISI] Kau, Benderang dalam Sunyi

Rindu...

Hai, tersayang
Betapa remang malam
begitu terang
Bulan kemerahan
tersipu malu memandangku
yang menahan rindu

Ah, kecup katamu siang itu,
memberi angin segar
layaknya saat angin malam
menerpa wajahku

Aku mulai tersenyum,
seorang diri
malu-malu
Semilir bayangmu,
Selaksa kata doamu,
memberiku nafas

Penuh gairah,
seakan selalu
dalam pelukmu,

Dan bulan masih
tersipu malu,
menyaksikanku
merangkai kata
yang tak terdefinisikan

setelah
pertemuan.

Jika memang benar, sayang
ku temukan damai
dalam rindu sunyiku,
aku akan berlama-lama
memilihnya.

Dalam hangatnya hati ini,
tersimpan sejuta percaya,
pada kecup katamu,
pada kecup matamu,
serta dalam kecup hatimu.

Ah, kau ..
Mengapa begitu benderang dalam sunyi?

Yogyakarta, 21:45

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Nurul Jannah Mujahidah Photo Writer Nurul Jannah Mujahidah

Menjadi jelita dalam tua

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya