[PUISI] Aku Pendusta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Aku ini pendusta
berucap tegar tapi jatuh
bersikap dingin tapi rapuh
seolah mampu bersandiwara
Aku ini sedang berpura-pura
tersenyum tapi penuh luka
tertawa tapi terjebak nelangsa
pada dunia bahkan kamu
Kukenakan lagi topeng raga
menutupi gelisah yang berkuasa
menghalangi tudingan keterpukukan
hingga hanya rona yang tertampakkan
Seharusnya tawa tetaplah tawa
dan biarkan luka dibuka saja
agar mengering lalu sembuh
agar bangkit setelah jatuh
Kini aku menetap pada diam
takut terjaga saat malam
mulai merindu pagi cepat hadir
'tuk membungkam keberadaan nadir
Ya, aku terjatuh
bahkan mendiami palung terdalam
seolah duniaku runtuh
terhisap gelap sang kelam
Aku terluka
lalu mendusta
dan bersandiwara topeng tawa
Baca Juga: [PUISI] Merumuskan Kehilangan
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.