[PUISI] Aroma Kenangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sekelebat masih kurasakan ada
Debar yang pernah dipaksa sirna
Oleh keangkuhan penenun kata
Dibiarkannya menggelepar kehabisan makna
Lebur dalam genangan lara
Aromanya samar muncul di pelataran duka
Menerjang hati yang sisakan luka
Hingga tanpa sadar
Ingatan kembali memutar rentetan kenangan
Tentangmu yang pernah singgah dan warnai malam
Entah kenapa aroma kenangan itu menguat
Merayu hati agar takluk
Dan ingkari janji untuk tak lagi menoleh
Apalagi merajut kata atas nama kerinduan
Atas nama sunyi yang menelantarkan
Untuk sesaat hati ini goyah
Hampir saja turuti asa yang mengiba
Hingga nalar harus buru-buru jeratkan kekang
Dalam rapalan sebaris sabda
"Kuat-kuatlah menahan diri, Puan!"
Baca Juga: [PUISI] Bisikan Mesra Puisi
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.