[PUISI] Debar yang Perlahan Mati
Sisakan lara yang menghunjam tanpa henti
ilustrasi bersedih (pexels.com/Nicoleta S)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Aku menyerah kalah
Pada barisan perih yang berulah
Nelangsakan jiwa kian pasrah
Kala janji darimu terus berujung kilah
Cukup sudah
Sabdamu terlampau pongah
Mengumbar rayu demi tempat singgah
Hingga kukira sudah jadi rumah
Kumohon berhenti sampai di sini
Tak ada lagi rindu dan damba dalam hati
Sejak debar ini perlahan mati kau racuni
Sisakan lara yang menghunjam tanpa henti
Baca Juga: [PUISI] Sepotong Kenangan Usang
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Editorial Team
Show All