[PUISI] Fatimah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gadisku yang belia itu bernama Fatimah
Tak pernah terlukis getir dari balik tawa renyah
Tak pula ada gurat nestapa di semburat rona merah
Hanya gurau yang iringi barisan jejak langkah
Satu hari canda Fatimah hilang
Tak nampak lagi seloroh berkejaran
Dari balik suara gemasnya yang ciptakan getar riang
Hingga rindu di dadaku kian hebat menyerang
Fatimah, gadisku yang belia
Kini terbaring di antara puing lara
Berjuang dalam sedu sedan tanpa tawa
Hanya terus melangitkan ribuan doa
Dari pesakitan yang tak pernah dia sangka
Jangan bersedih, Fatimahku sayang
Ada barisan asa untukmu yang tak pernah berkurang
Hingga nanti saat waktu berselang
Mari kita bercengkerama di bawah pendar kunang-kunang
Baca Juga: [PUISI] Menjadi Maha
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.