[PUISI] Hanya Sesaat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
untuk sesaat aku melihatmu yang dulu
menampakkan kehangatan yang kini beku
memberi terang pada yang gelap
tak banyak
tapi aku mampu menatap dalam remang
.
untuk sesaat aku aku mencium aromamu yang dulu
menebar harum tentram
yang kini teramat hambar
membawa wewangi kedamaian
meski terbatas singkat
.
untuk sesaat aku menemukan dirimu kembali
bersama keteduhan yang kini menjauh
membiarkanku mendekap terik
tanpa perlindungan
di tengah padang gersang
.
untuk sesaat aku merasa kamu ada
dalam ketiadaan yang semu
meruang bersama
menghangat sejenak
kemudian memudar dengan cepat
tanpa aba-aba
.
untuk sesaat aku melihatmu yang dulu
hanya sesaat...
Baca Juga: [CERPEN] Rasa yang Kukira Telah Reda
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.