[PUISI] Melepas Lara

Menanti terpa badai surut lalu reda

Lisan terkekang payah
Oleh bibir yang mengatup jengah
Tertahan dari celoteh nan riuh
Dalam riang terselimuti gundah

Jemari pun kini kuat terikat
Memasung kata atas suratan pena
Hanya ada rasa di selasar kisah
Yang terabaikan nurani terdalam

Ah, lagi-lagi perihal rasa
Entah apa ini punyaku saja
Mesra membias perih
Terbalut ringkih kian pedih

Berdiri diatas langkah yang tak lagi kokoh
Terduduk namun bukan lagi tenang
Terjebak lelap yang menjauh perlahan
Hingga pejam sekedar menutup

Senyum hanya terlukis samar
Sedu setia membasuh sepi
Dalam sunyi riak meraung nelangsa
Dalam hingar hampa menepi bungkam

Meminta utuh aku kepayahan
Mengharap lupa tidaklah beradab
Merela saja kini bersama lara yang tersisa
Menanti terpa badai surut lalu reda

Saat lisan terbelenggu kekang
Dan jemari kian erat terikat
Aku masih saja berdiri rapuh
Melepas lara dalam dada

Baca Juga: [PUISI] Pecundang Sepertiku

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya