[PUISI] Menanti Sang Waktu

agar semua kembali membaik

setiap luka akan kering
waktulah obatnya
lewat hembus lembut antari
dalam hening menuju lapang

semua sakit akan terobati
ikhlaslah jawabannya
menerima setiap ketetapan
bersama diam menghapus duka

rona perih luka dan detak kesakitan
yakinlah pasti enyah
dari hati yang terlanjur ringkih
luruh mengaliri tetesan luh

aku bukan batari
yang anggun peluh kerelaan
aku pula bukan durga
yang membakar penuh murka

kini aku tenggelam
dalam kerelaan lara nelangsa
kini aku terbakar
dalam murka ketidakmampuan

aku hanya mampu menanti sang waktu
berjalan menapaki hari
untuk bangkit setelah jatuh
untuk berdiri tegak setelah tertatih

kupejamkan mata
bersama gumam lirih 'tuk menguat
dan menangis teramat kencang
dalam senyap

Baca Juga: [PUISI] Teruntuk Puan Hati

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya