[PUISI] Menanti Sang Waktu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
setiap luka akan kering
waktulah obatnya
lewat hembus lembut antari
dalam hening menuju lapang
semua sakit akan terobati
ikhlaslah jawabannya
menerima setiap ketetapan
bersama diam menghapus duka
rona perih luka dan detak kesakitan
yakinlah pasti enyah
dari hati yang terlanjur ringkih
luruh mengaliri tetesan luh
aku bukan batari
yang anggun peluh kerelaan
aku pula bukan durga
yang membakar penuh murka
kini aku tenggelam
dalam kerelaan lara nelangsa
kini aku terbakar
dalam murka ketidakmampuan
aku hanya mampu menanti sang waktu
berjalan menapaki hari
untuk bangkit setelah jatuh
untuk berdiri tegak setelah tertatih
kupejamkan mata
bersama gumam lirih 'tuk menguat
dan menangis teramat kencang
dalam senyap
Baca Juga: [PUISI] Teruntuk Puan Hati
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.