[PUISI] Menatap ke Arahmu

mata dan hati ini belum beralih

 

pundak itu
pernah menjadi tempatku bersandar
atas riuh tawa juga sedu

tangan itu
pernah ingin selalu mengenggamku
menguatkan setiap getar pilu kesunyian

bahkan kaki itu
pernah hendak menemani langkahku
di setiap terjal aral kehidupan

lalu, mata itu
pernah hanya tertuju padaku
memberiku pandangan teduh penuh kemesraan

maka jagalah selalu
setiap bagian yang pernah hanya untukku
meski...
pundakmu tak lagi boleh kujadikan sandaran
tanganmu tak lagi mampu kugenggam
kakimu tak lagi bisa menemani dalam langkah
namun...
mata itu masih ingin kutemui dalam tatap
juga dalam mimpi berselimut rindu

terima kasih..
untuk setiap kenangan yang terukir
dan maaf..
sebab mata dan hati ini
masih menatap ke arahmu

Baca Juga: [PUISI] Terdalam

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya