[PUISI] Menyapa Jejak Rembulan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika mata kembali jejakkan pandang
Menyambut cakrawala yang terlukis di langit pagi
Membiarkan rona mentari basuh hati yang tertidur sepi
Sejak malam menyekap sukma begitu sengit
Tampak sisa-sisa paras rembulan masih jelas terukir
Menembus tatap yang enggan beralih
Menyapa jejak binar dengan sangat getir
Bersama ribuan tanya terselubung menanti dalih
Sejenak aku terdiam
Memandang takjub pada sisa keindahan malam
Yang masih tak beranjak pergi mengikuti kelam
Seolah tak ingin tinggalkan pagi tanpa ucapan salam
Andai aku melihatmu lebih cepat
Tentu malam tak akan terlewat bersama sunyi
Dalam pejam yang serba terhambat
Dalam tatap yang terjebak pekat
Seorang diri
Wahai rembulan pagi
Aku menyapamu lembut kali ini
Tolong sampaikan salam padanya yang telah menjauh
Tinggalkan hati yang remuk dan berserakan
Hingga langkah tak mampu lagi terkayuh
Baca Juga: [PUISI] Sore yang Hampa
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.