[PUISI] Menyapa Jejak Rembulan 

Yang masih enggan tinggalkan pagi

Ketika mata kembali jejakkan pandang
Menyambut cakrawala yang terlukis di langit pagi
Membiarkan rona mentari basuh hati yang tertidur sepi
Sejak malam menyekap sukma begitu sengit

Tampak sisa-sisa paras rembulan masih jelas terukir
Menembus tatap yang enggan beralih
Menyapa jejak binar dengan sangat getir
Bersama ribuan tanya terselubung menanti dalih

Sejenak aku terdiam
Memandang takjub pada sisa keindahan malam
Yang masih tak beranjak pergi mengikuti kelam
Seolah tak ingin tinggalkan pagi tanpa ucapan salam

Andai aku melihatmu lebih cepat
Tentu malam tak akan terlewat bersama sunyi
Dalam pejam yang serba terhambat
Dalam tatap yang terjebak pekat
Seorang diri

Wahai rembulan pagi
Aku menyapamu lembut kali ini
Tolong sampaikan salam padanya yang telah menjauh
Tinggalkan hati yang remuk dan berserakan
Hingga langkah tak mampu lagi terkayuh

Baca Juga: [PUISI] Sore yang Hampa

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya