[PUISI] Merindui Dirimu 

yang dulu selalu memelukku erat

pernah kulalui waktu dalam gelap
mencekam penuh kesunyian
tanpa tahu lagi bahwa siang mungkin saja menyapa
menggantikan deretan malam panjang
meriapkan hangat yang dibawa mentari

harusnya rasa ini tak lagi memerih
menapaki tawa bersama separuh jiwa
yang kembali mengisi relung
yang masih saja menggetarkan sukma
melagukan nada 'tuk hapuskan lara

bukan aku meragukan hati
yang pernah begitu dalam mendiami
setiap sudut ruang tanpa tertinggal
merindui setiap hela yang tersengal
dalam debar tanpa prasangka

aku hanya terlalu takut
saat hati melambung hanyut
lalu tiba-tiba jatuh luruh
bersama puing asa yang berserakan
lagi, lagi, dan terulang kembali

haruskah aku mendustai rona ini?
menepikan resah yang terlanjur mengintip
atau kuabaikan saja barisan gelisah
dan mendekapmu tanpa henti?
sungguh, aku merindui dirimu yang memelukku erat...

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya