[PUISI] Puing-puing Angan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
puluhan malam berulang kali hinggap dan berlari
meninggalkan udara pagi 'tuk mengisi relung hati
bersama hela rasa yang tak pernah menipis
dalam kuncup getir terbias simpul gerimis
belasan purnama hadir menemani dahaga
mengasingkan senja yang tak lagi mewarna jingga
menghitung detik demi detik luruh di pangkuan puan
dalam genangan sunyi bersama rinai kerinduan
janji waktu 'tuk hapuskan ingatan adalah semu
benak tak pernah mampu menenggelamkan rupa
menepikan puing-puing angan yang runtuhkan asa
hingga sukma berulang kali tergores dan merintih pilu
kini memohon hilang kian meremukkan batin
fana telah begitu tega merobek sisa daya 'tuk memejam
meraga hampa, jiwai kosong
sepi saja yang sudi menemani hening
sudahi saja, puan...
memasrah dalam kubangan sendu hanya sesatkan rasa
menghantarkan jiwa temui kata
sampaikan saja nelangsa rindu hingga kering...
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.