[PUISI] Puisiku Sudah Mati 

Bersama rindu yang dipaksa berhenti 

Puisiku sudah mati
Bersama rindu yang dipaksa berhenti
Berserakan di antara puing hati
Yang masih saja sibuk menanti
Namun lebur usai dicurangi empati

Tak ada lagi diksi yang sudi mengalir
Sejak cerita kita kian sulit terukir
Menutup diri di balik rimbun anyelir
Menyimpan ribuan kelu di balik bibir
Bersama barisan air mata yang ikut mencibir

Sudah ku bilang sajakku hanya tentangmu
Tak mungkin hidup jika bukan bersamamu
Lalu kau pilih membunuh temu
Seolah rasa tak ingin diramu
Dan sisakan pilu yang menghujam tanpa jemu

Baca Juga: [PUISI] Silau Langit Harapan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya