[PUISI] Raga di Hadapan Cermin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
aku benci melihatmu terjatuh
berdiam diri di kubangan asa kosong
memasrahkan jiwa pada sepi
menenggelamkan sukma dibalik kabut
mengais sisa bara yang mulai luruh
terendam kehampaan
aku terluka menatapmu hanyut
berlalu menuju sunyi tanpa tahu melangkah
terseret pusaran bimbang
terkikis tetes hujan dalam hening
mengukir asa diatas pasir yang tersapu ombak
haruskah kuambil tanganmu untuk kubawa pergi
atau haruskah kuseret langkahmu untuk kuajak lari
agar kamu kembali hingar
tertawa riuh memecah sepinya langit
menggetarkan denyut bersama detak penuh binar
kembalilah hidup
bersoraklah riuh
tulislah kembali kisah ramai
wahai raga di hadapan cermin...
Baca Juga: [Puisi] Penantian pada Batas Waktu
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.