[PUISI] Rapuh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengharap hatimu mirip sebuah kisah klasik
Tentang pungguk dan rembulan
Kerinduan yang memuja tanpa balas
Kekonyolan asa yang rapuh
Kamulah rembulan di langit
Dengan segala keindahan
Keteduhan dan keelokan abadi
Nyaris tak tersentuh
Akulah pungguk di bumi
Dengan segala kerendahan
Keputusasaan dan kedangkalan tanpa tepi
Hanya tahu cara mendamba
Aku terdiam sejenak
Lalu menggurat ribuan kata
Tentang pagi, senja, dan malam
Juga tentang rindu tanpa batas
Aku menuliskan kebersamaan kita
Berdua tapi tanpa hadirmu
Berjalan dan kembali tanpa genggaman
Mendekap tapi tanpa raga 'tuk dipeluk
Apa yang harus kukatakan?
Jika untuk merindu saja harus bersebab
Apa yang harus kulakukan?
Jika untuk berjumpa saja malah terusir
Di tengah kerapuhan ini
Berucap pergi, aku tak mampu
Bersenandung rindu, aku merana
Dan bergumam cinta, aku disangkal
Baca Juga: [PUISI] Hati yang Tercabik
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.