[PUISI] Rinduku Padamu

Yang menguat lalu menguap 

Saat pagi hadir membangunkan relung yang sempat terlelap
Aku mulai merindukanmu
Sosok fana yang membentuk tawa dan luka
Di antara kerumitan benang-benang rasa
Yang terajut dalam kisah tanpa nama

Saat siang kian terik dan ciptakan peluh asa
Aku makin merindukanmu
Tempat teduh yang berhasil kutemukan tanpa keluh
Di antara kepasrahan kala terjebak suram
Yang memagut sukma dalam kelam

Saat senja pamerkan lembayung dan gurat-gurat sendu
Aku masih saja merindukanmu
Kenangan tentang rasa yang tak pernah sirna
Di antara puing-puing luka menganga
Yang dipaksa kering meski terseka air mata

Hingga saat malam mendekap petang
Rinduku padamu tertawan kesunyian dini hari
Sepi, sendiri, dan menyendiri tanpa kata
Hanya kenangan yang menguat hebat
Namun harus menguap bersama hadirnya fajar

Baca Juga: [PUISI] Kisah Sunyi di Malam Sepi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya