[PUISI] Sajak untuk Biru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Aku tak tahu kenapa memilih biru
Mungkin karena langit yang kulihat setiap waktu
Teduh saat pagi, cerah saat siang, dan meninggalkan kerinduan saat senja
Bisa jadi juga karena biru selalu hadir di kepala
Menguasai seluruh jiwaku
Melekat di sepanjang ingat, mengetuk hati yang mulai pekat, dan mendekap relung yang terpasung hebat
Sampai detik ini biru masih saja bertahta kuat
Pada raga yang semakin terserang hampa
Kala pelupuk terpejam kelam, hati terpenjara lara, dan pikiran yang mengadu sendu
Di saat dini hari mulai merajai malam seperti ini
Aku malah tenggelam di pusara nestapa
Mengais makna dari setiap kata, alasan di balik pergi, dan kehangatan yang terasa dingin
Aku masih tak tahu kenapa hati terus memuja biru
Sejak pagi menyapa diri, terik mengaduk peluh, hingga malam menemui pekat
Satu yang kuyakini, biru hanyalah kamu, selamanya
Baca Juga: [PUISI] Langit Pendusta
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.