[PUISI] Sebuah Jeda

Biarkan saja berjeda, tuk hapuskan jenuh yang ada

bukan kita terkurung masalah
bukan pula sulit mengalah
tapi setitik ruang mencipta dilema
tak mampu mengurai simpul bersama

dulu kita asing yang dekat
meyakini frekuensi yang sama
sekarang kita mengasing dalam pekat
seolah gelombang terhenti koma

bukankah pernah kubilang
kita ini air yang mengental
bukan terikat oleh darah abang
tapi menyatu dalam batin terpintal

yang kental biarlah tetap rekat
hingga tak akan leleh oleh panas
yang luruh lekatkan pada dekat
agar tak lahir alasan berseteru ganas

jadikan setiap daya bersambut
meruang hangat di sanubari
atau ijinkan saja jeda yang sesaat surut
'tuk sekedar melepas jenuh diri

kita dan sebuah jeda
biarkan saja apa adanya
sampai bertemu titik arah berada
dalam ruang dan langkah semestinya

Baca Juga: [Puisi] Tubuh Angin

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya