[PUISI] Secangkir Aroma Kerinduan

Tercium di sela desir angin

Secangkir aroma kerinduan
Tercium dari sela desir angin
Ciptakan badai seusai hening
Meminta debur 'tuk pecahkan karang
Yang mengerang diantara lara

Setetes embun kemesraan
Basahi sukma yang hampir kering
Di tengah hampanya jiwa
Menepikan hingar di ujung suar
Tanpa kawan pun lawan yang menemani

Sepucuk aksara keraguan
Menyerang hati yang selalu saja resah
Goyah oleh secuil kabar entah
Tentang kisah pemilik asa
Kala menempuh perjalanan di pelukan fana

Bagimu rindu tak lagi rasa
Dan mesra tak akan mungkin tercipta
Sebab ragu t'lah sibuk kuasai rongga
Hingga aku bukan lagi setitik makna
Hanya puing yang tanpa guna

Secangkir aroma kerinduan
Kembali menggodaku teramat mesra
Di tengah keraguan akan hadirnya senja
Yang sempat ingkar, dulu kala
Dan memilih pergi tinggalkan petang

Baca Juga: [PUISI] Tidak Ada Lagi Tempat

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya