[PUISI] Tangisku Pecah

dalam diam tanpa suara


kubungkam kuat isak
kupenjarakan rintih yang menyesak
tak kubiarkan ronta meliar
memaki goresan di atas nanar
tetap hening meski deru bergemuruh
tetap diam walau lara menyiksa ruh
batin terpilin perih

.

luh ini menjadi saksi
mengalir deras tanpa riak
membanjir paras dibalik gelak
membebaskan sedu memuja sedan
tanpa tahu cara berhenti
dalam lengang
getir membisu pedih

.

hati kembali memeluk duka
terciderai maaf berulang kata
jangan, jangan lagi terucap 
kata penyayat bilur
tanpa tahu jalan pemulihan
menuju teduh jiwa
layaknya pelangi selepas badai

.

tangisku kembali pecah
dalam diam, tanpa suara
lirih sekalipun...

Baca Juga: [PUISI] Aku Menemukanmu Jauh

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya