[PUISI] Terlalu Lupa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
andai kamu sudi merenda kata bersama
pasti aku takkan terjerat sepi
saat hening terasa sangat panjang
menembus relung yang terkurung sunyi
di tengah pekat yang menghamba gelap
andai bisa kuambil kerlipmu untuk kuminta
pastilah aku takkan tersiksa oleh kelabu
yang menyelipkan gigil di sekujur sukma
dalam setiap hela yang terambil angin
mencipta kebisuan lara tak terenyahkan
kesetiaanmu 'tuk temani malam tanpa bosan
nyatanya t'lah mengusik inginku
mengapa hanya kelam yang kau hadiahi setia?
mengapa kamu enggan memelukku meski dalam kata?
ah, aku lupa
kamu tak lagi sudi bicara
kesediaanmu menaburkan cahaya di langit
nyatanya t'lah membuatku iri
mengapa hanya langit yang kau terangi?
mengapa tak membiarkanku menggapai sedikit teduhmu?
ah, aku lupa
kamu tak mengijinkanku memilikimu
di sepanjang malam menuju pagi
bahkan sejak senja masih bertahta pada sore
aku sudah terlalu banyak menjumpa lupa
tapi anehnya
aku tak bisa melupakanmu...
Baca Juga: [PUISI] Sajak Pengagum Rahasia
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.