[PUISI] Tertatih

Berharap pagi lekas menjemput

Awal sudah menjemput akhir
Dan aku masih di sini
Berteduh pada rumah yang sama
Berdiri di sudut yang sama
Termenung seorang diri

Temu sudah berjumpa pisah
Dan aku masih di sini
Duduk termangu menatap senja
Memandang semburat jingga yang kian hilang
Menjadi pekat yang terpikat malam

Tawa sudah berganti tangis
Tapi aku tetap saja di sini
Tenggelam bersama sunyi
Terkubur tumpukan kenangan
Tanpamu penenang resahku

Luh ini masih menetes
Dada ini masih merasakan sesak
Tubuh ini masih gemetar
Dan hati ini 
Masih saja merenda asa tanpa jeda

Aku tertatih
Berharap uluran tangan sudi datang
Atau setidaknya kaki ini mau melangkah
Menuju fajar menjemput mentari
Hingga gelap takluk dan menyingkir
Datanglah pagi...
Hadirlah mentari...
'tuk menerangi jiwa yang tertatih...

Baca Juga: [PUISI] Cerita Pagi Tadi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya