[PUISI] Topeng Rapuh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap hitam kelam milikku
Memaksa diri 'tuk meringkuk
Tenggelam dalam pekat
Sembunyi dari terang benderang dunia
Dari hingar bingar fana
Ketika cahaya menelusup
Tampak silau, menyilaukan pandang
Membuat topeng rupa kembali bertahta
Menjadi aku di hadapan mereka
Juga di matamu
Topeng ini menutupi semua yang terlihat
Membentengi tatap yang mengarah
Tapi tak pernah padamu
Hanya kamu
Dari mata birumu
Tapi aku terus saja terjebak kebodohan
Mengira bisa berpaling dari mata yang menghujam
Merasa bisa pergi tanpa terjebak
Desakan tatap pengadil semu
Haruskah aku marah?
Atau sebaiknya aku menjauh saja?
Bukan malah tertahan
Oleh penerimaan sisi kelam
Yang melekat pada diriku jauh sebelummu
Hariku seolah runtuh
Menimpa tubuh yang angkuh
Menghancurkan singgasana topeng rapuh
Menenggelamkan keakuan tanpa keluh
Bersama jatuhnya kebodohanku hari itu
Aku pun tunduk pada ruh sang penata
Mengamini setiap tutur
Untuk keluar dari topeng rapuhku
Dan menghadapi dunia
Baca Juga: [PUISI] Pada Luka yang Kusayang
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.