[PUISI] Topeng Rapuh

Tempat persembunyianku, kala itu

Setiap hitam kelam milikku
Memaksa diri 'tuk meringkuk
Tenggelam dalam pekat
Sembunyi dari terang benderang dunia
Dari hingar bingar fana

Ketika cahaya menelusup
Tampak silau, menyilaukan pandang
Membuat topeng rupa kembali bertahta
Menjadi aku di hadapan mereka
Juga di matamu

Topeng ini menutupi semua yang terlihat
Membentengi tatap yang mengarah
Tapi tak pernah padamu
Hanya kamu
Dari mata birumu

Tapi aku terus saja terjebak kebodohan
Mengira bisa berpaling dari mata yang menghujam
Merasa bisa pergi tanpa terjebak
Desakan tatap pengadil semu

Haruskah aku marah?
Atau sebaiknya aku menjauh saja?
Bukan malah tertahan
Oleh penerimaan sisi kelam
Yang melekat pada diriku jauh sebelummu

Hariku seolah runtuh
Menimpa tubuh yang angkuh
Menghancurkan singgasana topeng rapuh
Menenggelamkan keakuan tanpa keluh

Bersama jatuhnya kebodohanku hari itu
Aku pun tunduk pada ruh sang penata
Mengamini setiap tutur
Untuk keluar dari topeng rapuhku
Dan menghadapi dunia

Baca Juga: [PUISI] Pada Luka yang Kusayang

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya