[PUISI] Disiksa Rindu

Rindu itu menyiksa

Aku tersedak ketika minum air dosa
Geloraku memuncak napasku kian tersengal
Seperti candu tentang rindu yang mencekik
Mengingat gurauan rindu bagiku seperti dopamin yang tak aku nikmati

Pisau belati menusuk relung rindu
Senjata-senjata menembakiku hingga rinduku bolong-bolong
Dinding rinduku tersakiti, terasa sesak menghujam hari-hari

Diri enggan bersemangat
Halusinasi mengelana entah kemana
Hatiku pilu ditusuki derita rindu
Piluku diselimuti derita benci

Jalanku terhalang oleh benci
Egoku seperti awan hitam bernoda dosa
Tak kuat aku menahan tangis derita
Perlahan menggerogoti batin yang tersakiti oleh kejahatan rindu

Dua tangan mengangkat langit berdoa pada pemilik alam semesta
Berharap ia menjawab doa hamba
Yang teraniaya karena rindu yang kunjung menyiksa

Baca Juga: [PUISI] Lupakan Hujan Januari

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Prasetyan Ramadhan Photo Writer Prasetyan Ramadhan

Penikmat buku, penikmat humor, penikmat pesta, penikmat cinta

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya