[PUISI] Badai dari Aksara Cinta

Pena sungguh lebih tajam dari pedang

Di ujung samudra kapalku karam tenggelam bersama surat cinta 
Terhitung seribu hari sejak senyummu mengantar kibaran layarku berangkat
Geladak kapalku dihangatkan mentari sedangkan hatiku menghangat oleh seruanmu yang menyatakan kau kan menunggu pulangku 
Kulalui bentangan samudra di mana matahari tak terbit tak juga terbenam, aku bersaksi atas megahnya cakrawala saat aurora menari di antara bintang-bintang

Bahkan, setelah semua itu tak ada yang menyaingi keanggunan lekuk bibirmu yang dihiasi lesung pipit itu
Ada kalanya kapalku digoncang amuk laut yang meniupkan beliung dan menggelorakan badai
Ada pula masa ketika laut hening bagai kematian
Hanya ada gelap di ujung pandangan tersisa takut di hati yang merindu
Namun, semua itu tak bisa sedikitpun menggoyahkan keberanianku untuk pulang padamu

Ketika malam turun kali ini, langit bukan satu-satunya yang ia gelapkan
Surat yang kau kirimkan merenggut semua sinar hangat yang berpendar di lubuk hati
Dengan tiga paragraf kau nyatakan bahwa senyummu yang manis serta kasihmu yang hangat suci kau ambil dari aku
Semua alasanku untuk pulang kini kau berikan pada jiwa yang lain

Cap bibir di akhir surat pematah hati itu bagai menabur garam di atas luka
Keputusan cintamu mengubah rona hati dan jiwa 
Badai mengamuk merobek sanubari geloranya membakar amarah menguapkan segala angan dan harapan
Bagai tiang layar disambar halilintar mimpi tentang kita patah berhambur

Laksana lentera ditelan hujan semangatku membelah samudra padam sudah
Jiwa pelaut yang menjadi jantung kapal ini pelan-pelan tenggelam oleh badai dalam hati
Demikianlah riwayat kapal ini karam di laut yang tenang oleh badai dari sebuah surat

Baca Juga: [PUISI] Sebuah Puisi untuk Arga

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Putu Adnyana Photo Writer Putu Adnyana

Menulis untuk berbagi semangat, rasa bangga dan senyuman. ig : iputu_setya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya